Nama-nama Gelar dan Pangkat Jabatan dalam sistem pemerintahan Kesultanan Bima :
- Ama Ka’u, gelar anak lelaki dari bangsawan tinggi, bila ayahnya bangsawan tinggi dan ibunya bangsawan tinggi juga atau setingkat lebih rendah dari ayahnya.; lih. Ina Ka’u.
- Anangguru, pangkat menengah; dicatat disini para anangguru yang menjadi anggota Majelis Adat, atau kepala satu kelompok masyarakat lain dari satu dari (para anangguru kepala dari dapat di lihat dalam daftar dari)
- Anangguru Kapitan, Perwira sepasukan lasykar yang khusus memakai senapan.
- Anangguru Latunang, perwira sepasukan lasykar bersenapan; pangkatnya setingkat lebih rendah dari anangguru capital.
- Anangguru Mangaji, kepala dari mangaji ; ada dua : tua dan sampela, kedua-duanya anggota sara hukum
- Anangguru Mantero (kepala para matros kapal atau para kelasi perahu).
- Anangguru Mbodane’e (mengepalai semua Anangguru Mboda)
- Anangguru Mbodasambicarakai, kepala pesuruh raja bicara .
- Anangguru Mpa’a, petugas yang mengurus tari-tarian istana (pria dan wanita) terutama yang bernilai klasik
- Anangguru Robo, kepala dari marbot yang memilihara mesjid kerajaan .
- Anangguru sape, Anggota anggota sara tua.
- Anangguru Sumpi, perwira yang memimpin lasykar bersumpit ; ada dua, yakni AS Bolo dan Mbojo; kedua-duanya anggota sara tua.
- Anangguru Wera, Perwira lasykar dari wera.
- Bata Dadi, pengurus sawah sultan
- Bata Jero, angkat ertukangamn ;bawahan bumi jero.
- Bata Juru, pesuruh di istana; pembantu syahbandar
- Bata Kangonga; pengawal rumah Raja Bicara
- Bata Nggampo, pengawal dan pesuruh di istana .
- Bilal mesjid raya Bima, sebanyak 8 orang, anggota sara hokum
- Bumi Bajangkara, pengawal istana
- Bumi Baralau, pengawal istanaberpangkat perwira.
- Bumi Batambani, pengawal Istana
- Bumi Cendawa, pejabat bertugas di bidang obat bedil dan masalah percampuran obat , ia termasuk dalam dari Ndora.
- Bumi cenggu, pejabat yang mewakili masarakat cenggu dan sekitar di dalam Mjelis Adat .
- Bumi Jara, Bupati pasukan berkuda ;ada tiga, yakni BJ Bolo, Mbojo, dan Nggampo mereka adalah anggota sara – sara.
- Budi Jara Tolotui, pengurus tanah garapan di seeebelah barat dan timur teluk bima; ada dua, yakni BJT bolo (yang mengurus tanah di sebelah barat teluk yaitu wilayah bolo dan donggo ) dan BJT Mbojo (mengurus tanah di timur teluk ,yaitu wilayah Wera, wawo, sape,rasana’e, na’e).
- Bumi Jero, kepala perrtukangan.
- Bumi Karombi, kepala pertukangan.
- Bumi Keli, anggota sara sara; di bawahnya Bumi Ncawu keli bertugas dalam masalah tukang kayu dan mengawasi hutan jati di keli dan sekitarnya (termaksud tololai)
- Bumi Lawiu, anggota sara tua
- Bumi Luma, pangkat tinggi dalam majelis adat : ada tiga , yakni BL Rasana’e (ketua sara tua).
- Bumi Nata, anggota sara sara , mewakili daerah Nata dan sekitarnya.
- Bumi Ncandi, anggota sara sara, mewakili daerah Ncandi dan sekitarnya.
- Bumi Ncawu Keli, lih. Bumi Keli.
- Bumindora, mengurus masalah kesejantaan kerajaan bima,di atas bumi cendawa;anggota sara tua
- Bumi nggampo, mengurus/menyatukan para anggota sara tua yang tak berwilayah di dalam majelis adat
- Bumi Nggeko, perwira tertinggi bagi para pengawai istana ;anggota sara tua
- Bumi Ngeko, perwira yang mengurus kelasyaran kerajaan bima; ada Dua, yakni BN Bolo dan mbojo ;mereka anggota sara tua.
- Bumi Pabise, pengurus kelasykaran laut serta para kelasi dan matros,di bawah perintah bumi renda ; ada dua , yakni BP bolo dan mbojo; mereka anggota sara tua.
- Bumi Pajuri, mengurus para prajurit lasykar; anggota sara tua.
- Bumi Pareka, pembantu bumi rendah dalam mengurus dan mengatur lasykar; ada Dua, yakni BP Bolo dan Mbojo; anggota sara tua.
- Bumi Parise, penjabat rendah yang mengurus permainan parise,yaitu permainan ketangkasan dari orang-orang manggarai yang sudah di bebaskan dan biberi tanah pertanian dan kampungf di buncu[kejenelian sape].
- Bumi Parisi, penjabat tinggi rendah yang bertugas sebagai sekretaris dan juru bicara kerajaan, sebagai bawahan raja bicara; ada tiga Bolo, Mbojo dan Kae; BP Kae jarang di angkat, dan selalu di perbantukan pada bumi parise yang lain, atau bertindak sebagai juru bahasa di pelabuhan; BP Bolo dan Mbojo itulah yang di sebut dalam bo’ sebagai juru tulis bicarakai;mereka pada umumnya berasal dari keturunan melayu {dari paranaka} dan menjadi sara tua.
- Bumi partiga, petugas di istana; anggota sara tua.
- Bumi Punti, petugas di istana; anggota sara tua.
- Bumi Renda, pimpinan tertinggi lasykar kerajaan merangkap jaksa;anggota sara tua.
- Bumi Roka, anggota sara tua.
- Bumi Rompo, anggota sara tua;mewakilin masyarakat rompo dan sekitarnya.
- Bumi sakuru, pangkat pertukangan kayu;anggota sara tua.
- Bumi sambanta, anggota sara tua.
- Bumi Sampoi, pimpinan kelompok gendang dan silu kerajaan;dibantu oleh jena sampoi.
- Bumi Sari, ada, yakni BS mbojo,ntonggu dan sape;mereka adalah anggota sara tua.
- Bumi Silu, permain silu kerajaan; ada dua,yakni BS bolo dan mbojo; mereka dibantu oleh dua peringkat adat lagi, yaitu jena silu mbojo dan jena silu bolo.
- Bumi Tente, pangkat menengah;anggota sara tua.
- Bumi Tingincai, pangkat rendah di bawah bumi rendah,bertugas mencanangkan berita-berita darurat{menjaga kebakaran,kebanjiran dan bahaya-bahaya lain];juga dengan anak buahnya menjadi algojo.
- Bumi tonggorisa, pangkat menengah;anggota sara tua.
- Bumi waworada,pangkat menengah;anggota sara tua.
- Cepeweki, pangkat rendah yang bertugas mengawai tanah pada suatu area.
- Imam, anggota sara hukum.
- Ina ka’u, gelar anak perempuan dari bangsawan tinggi,yang terlahir dari ayah bangsawan tinggi dari ibu sederajat atau setidak-setidaknya bangasawan menengah;lih ama ka’u.
- Ince, nama panggilan [bukan gelar] dari orang keturunan melayu {mly;encik].
- Jena, pangkat rendah; setiap jena berada di bawah perintah seorang bumi.
- Jena Jara Otuteru, bintara pasukan berkuda;tugasnya membuat tempat makanan kuda;waktu luangnya bertugas menjaga istana.
- Jena Luma, pembantubumi luma dan kepala dari sajena luma;ada Dua; yakni Jl Bolo dan mbojo; mereka anggota sara tua.
- Jena Mone Na’e, kepala dari sejumlah nenti mone{pengawai istana};anggota sara tua.
- Jena Sampoi, pembatu bumi sampoi,anggota rombongan music istana.
- Jena Silu, pembantu bumi silu;kedua jena silu yang tertinggi ,yakni js bolo dan mbojo,membawahi jena silu yang lain,yang banyak jumlahnya.
- Jena Sumpi, bawahan bumi sumpi dalam kesatuan kelasykaran kerajaan{suba}.
- Jena Teke, sultan muda.
- Jeneli, salah satu pangkat tertinggi dalam pemerintahan bima;masing-masing jenelis bertugas memerintah satu wilayah atau Kejenelian [yang di sebut dalam nama pangkatnya]; pada asalnya ada sepuluh jeneli,yakni jeneli Belo, Bolo, Donggo, Monta, Parado, Rasana’e, Sape, Wawo, Wera dan Woha; satu kejenelian baru,yaitu jeneli kare,tercipta setelah kerajaan sanggar bergabung dengan bima pada tahun 1928.
- Kadi[Qadli], pimpinan sara hokum.
- Khatib, ada empat khatib yang menjadi anggota sara hokum ,yaitu khatib tua , karoto, lawili,dan To’i
- Lebe, ada delapan belas lebe yang menjadi anggota sara hokum ,yaitu lebe dalam Talabiu, Sape, Sila, Ngali,Wera, Wawo, Sakuru, Teke, Dena, Sumi, raba keli,Parado, Karumbu, Cenggu, Raba [Raba Ngodu] dan Mbawa.
- Mboda, pangkat rendah;pesuruh,khususnya pesuruh raja bicara.
- Ncawu Lati, pejabat rendah di dawah peringkat jena;tetep bertugas di istana.
- Nenti Mone, pengawai di istana berpangkat rendah;banyak jumlahnya; nenti mone Goa dan menti mone kaluku berasal dari goa; semua nenti mone di pimpin oleh nenti Mone Na’e dan di kepalai oleh Ompu To’i.
- Nentirasa, kepala dusun.
- Ompu To’i, kepala urusan dalam istana.
- Pata Asi, petugas urusan dan istana, bawahan Ompu To’i.
- Patarasa. Kepala dusun.
- Raja Bicara, pangkat perdana menteri;di sebut demikian saja kalau tidak merangkap sebagai tureli nggampo.
- Sahbanda, penguasa pelabuhan.
- Tonda, pesuruh,khususnya pesuruh jeneli.
- Tureli, salah satu pangkat tertinggi dalam pemerintahan Bima. Boleh di samakan dengan menteri;ada tujuan tureli,semuanya menjadi anggota sara sara, yaitu Belo, Bolo, Donggo, Sarado, Sakuru, Woha, serta
- Tureli Nggampo, yang berjabat sebagai ketua semua tureli, perdana menteri, dan Ketua sara sara.